Kemendikbud memutuskan memberikan bantuan kuota internet untuk pelajar, pengajar dan mahasiswa. Besaran kuota belajar yang diberikan adalah sebagai berikut :

  • Siswa PAUD : 7 GB/ bulan
  • Siswa SD, SMP dan SMA : 10 GB bulan
  • Guru : 12 GB / Bulan
  • Dosen dan Mahasiswa : 15 GB / Bulan

Bagi pelajar, besar kuota sedemikian mungkin sudah cukup jika hanya digunakan untuk kegiatan belajar seperti browsing materi pelajaran, video conference menggunakan Zoom atau Google Meet dan aplikasi pembelajaran online. Namun jika kuota ini dibagi dengan pengguna lain menggunakan tethering hotspot misalnya tentu akan kekurangan.

Operator yang digunakan adalah Telkomsel, Indosat, Xl, Three, Smarfren dan AXIS. Bagi pelajar yang tinggal di pedesaan dimana sinyalnya terbatas, sebaiknya pilih operator dengan sinyal terbaik di daerah tersebut. Untuk mengetahui kekuatan sinyal atau kecepatan akses internet di sekitar anda bisa menggunakan aplikasi Opensignal.

Cara mendapatkan kuota gratis adalah pihak sekolah mengunggah data penerima bantuan ke https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id/

Kuota internet dari Kemendikbud ini tidak bisa dipakai untuk mengakses situs maupun sosial media. Berikut adalah website yang diblokir pada paket data Kemendikbud:

  1. Sosial Media : Badoo, Bigolive, Facebook, Instagram, Periscope, Pinterest, Snackvideo, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter.
  2. Game : 8 Ball Pool, Candy Crush, Clash Of Clans, Clash of King, Clash Royale, Fifa Mobile Football, Garena, Garean AOV, Growtopia, Mobile Legends, PUBG, Roblox,
  3. Video Streaming : Dailymotion, JWPlayer, Likee, Netfix, Tiktok, Viu. Sementara Youtube tidak diblokir.

Namun ada banyak cara membuka website yang diblokir misalnya menggunakan jalur VPN. Untuk mengurangi penggunaan kuota paket data bisa dilakukan dengan mengurangi pengggunaan streaming video atau mengurangi kualitas video.

Keterbatasan koneksi internet dari provider selain kecepatan akses adalah jumlah besaran data yang diakses atau dikenal dengan kuota. Bagi daerah daerah yang telah dijangkau jaringan 4G dari provider maka isu kecepatan akses bukanlah masalah. Kecepatan akses internet 4G di desa – desa berkisar antara 2 – 10 Mbps. Besaran kecepatan internet tersebut sudah cukup akses internet seperti browsing, pembelajaran daring termasuk video conference dengan kualitas rendah sampai standar.

Paket data internet tidak ditentukan oleh kecepatan akses tetapi besaran kuota. Walaupun ada paket data unlimited tetapi harus dicermati apakah unlimited untuk semua aplikasi dan batasan pemakaian normal / fair usage policy (FUP).Kecepatan akses internet yang cepat akan semakin boros paket data. Kecepatan akses internet ditandai dengan satuan bit per secon (bps)sedangkan kuota Byte per secon(Bps).

Pertanyaannya adalah berapa besaran kuota ideal untuk satu bulan. Tentu jawabannya adalah tergantung situs dan aplikasi dari apa yang diakses. Aplikasi yang paling boros kuota adalah layanan video Streaming maupun video conference baik melalui situs, aplikasi maupun dari media sosial.

Bagi pekerja yang bekerja di kantor yang menyediakan fasilitas wifi dan di rumah sudah ada fasilitas internet fiber optik, tentu penggunaan paket data internet tidak begitu besar. Paket data 2 GB mungkin sudah cukup untuk sebulan jika hanya digunakan untuk akses internet di luar kantor atau rumah.

Untuk yang akses internet nya hanya mengandalkan koneksi dari paket data, pengaturan penggunaan kuota internet harus dilakukan. Aplikasi – aplikasi boros kuota sebaiknya dibatasi penggunaan paket datanya.

Sumber Gambar : https://pixabay.com/