Starlink merupakan proyek ambisius yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi SpaceX milik Elon Musk. Ini adalah jaringan internet satelit yang bertujuan untuk memberikan akses internet cepat dan terjangkau di seluruh dunia, terutama di daerah yang belum terhubung dengan infrastruktur internet yang memadai.

Berikut adalah beberapa langkah bagaimana Starlink bekerja:

  1. Peluncuran Satelit: SpaceX meluncurkan sekelompok satelit ke orbit rendah bumi menggunakan roket Falcon 9 mereka. Setiap roket Falcon 9 dapat membawa hingga 60 satelit Starlink dalam satu misi.
  2. Orbit Rendah Bumi (LEO): Satelit Starlink ditempatkan di orbit rendah Bumi (LEO) yang berjarak sekitar 550 km hingga 1.150 km dari permukaan Bumi. Dengan berada di orbit rendah, latensi atau jeda sinyal dapat dikurangi, memungkinkan koneksi internet yang lebih cepat.
  3. Interkoneksi Satelit: Setelah mencapai orbitnya, satelit Starlink saling terhubung membentuk jaringan yang terintegrasi. Satelit-satelit ini saling mengirimkan dan menerima sinyal internet, memungkinkan data untuk dikirim melintasi jaringan Starlink.
  4. Antena Penerima: Di Bumi, pengguna Starlink akan menggunakan antena penerima terhubung ke komputer atau router mereka. Antena ini mengarahkan ke arah kelompok satelit Starlink yang terlihat di langit. Antena penerima mengirim dan menerima sinyal dengan satelit Starlink yang lewat, memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet.
  5. Ground Stations: SpaceX juga memiliki ground stations di berbagai lokasi di seluruh dunia. Ground stations berperan penting dalam menghubungkan sinyal internet dari satelit Starlink ke backbone internet global, memungkinkan pengguna Starlink dapat mengakses konten dari internet secara luas.
  6. Koneksi Internet: Setelah antena penerima menerima sinyal dari satelit Starlink, data dikirim melalui koneksi internet ke ground station terdekat. Ground station kemudian mengarahkan data tersebut ke internet melalui koneksi backbone yang ada. Kembali, data yang diminta oleh pengguna dikirimkan melalui ground station ke antena penerima dan diterima oleh perangkat pengguna.

Melalui proses ini, pengguna Starlink dapat menikmati akses internet yang cepat dan dapat diandalkan di daerah-daerah yang sebelumnya sulit terhubung. Diharapkan dengan pengembangan lebih lanjut, proyek Starlink dapat membantu mengatasi kesenjangan digital dan memberikan akses internet global yang lebih baik.

Pentingnya memahami dan menganalisis jaringan komputer tidak bisa dilebih-lebihkan. Dalam era digital ini, penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi tantangan keamanan, meningkatkan efisiensi, dan memahami perilaku jaringan komputer dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian terkini yang dilakukan dalam analisis jaringan komputer:

  1. Deteksi dan Pencegahan Serangan DDoS: Penelitian ini berfokus pada mengidentifikasi dan mencegah serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Metode baru dikembangkan untuk mengenali pola serangan yang tidak terdeteksi sebelumnya dan mengimplementasikan pengamanan yang lebih efektif untuk melindungi jaringan dari serangan ini.
  2. Analisis Trafik Internet of Things (IoT): Dalam penelitian ini, fokus diberikan pada menganalisis trafik jaringan yang berasal dari perangkat Internet of Things (IoT). Tujuannya adalah untuk memahami perilaku jaringan yang terkait dengan IoT dan mengidentifikasi potensi ancaman keamanan yang mungkin muncul dari perangkat ini.
  3. Penelitian tentang Keandalan Jaringan: Penelitian ini berusaha untuk meningkatkan keandalan jaringan komputer. Metode baru dikembangkan untuk mengatasi kerentanan jaringan dan mencari cara agar jaringan tetap berfungsi dengan baik bahkan dalam situasi darurat atau saat terjadi kegagalan.
  4. Analisis Jejak Digital dalam Jaringan: Dalam penelitian ini, perhatian diberikan pada analisis jejak digital yang ditinggalkan oleh pengguna dalam jaringan komputer. Studi ini membantu mengidentifikasi kebiasaan pengguna, memahami interaksi mereka dengan jaringan, dan melindungi privasi pengguna dengan lebih baik.
  5. Optimalisasi Jaringan untuk Layanan Real-Time: Penelitian ini berupaya meningkatkan kualitas layanan real-time seperti telepon dan video conference di jaringan yang sibuk. Metode baru dikembangkan untuk mengoptimalkan pengaliran data, menghindari kehilangan paket, dan mengurangi jeda dalam komunikasi real-time.
  1. Studi tentang Pengoptimalan Protokol Jaringan: Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi protokol jaringan yang digunakan dalam komunikasi antar perangkat. Melalui pengkajian yang mendalam, para peneliti berupaya untuk mengidentifikasi kelemahan dan tantangan dalam protokol yang ada serta mengusulkan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan sehingga pengiriman data menjadi lebih efisien.
  2. Analisis Anomali Trafik Jaringan: Penelitian ini berfokus pada deteksi dan analisis terhadap anomali trafik jaringan yang tidak biasa. Dengan menggunakan metode-metode analisis yang canggih, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan anomali yang dapat mengindikasikan serangan atau perilaku mencurigakan dalam jaringan komputer. Hal ini akan membantu dalam menjaga keamanan dan stabilitas jaringan.
  3. Penelitian tentang Pengamanan Jaringan Wi-Fi: Wi-Fi telah menjadi salah satu teknologi yang sangat umum digunakan dalam jaringan komputer. Oleh karena itu, penelitian terkait keamanan jaringan Wi-Fi terus dilakukan. Penelitian ini berfokus pada identifikasi celah keamanan, pengembangan protokol keamanan baru, dan peningkatan pengamanan jaringan Wi-Fi agar dapat melindungi data pengguna dari serangan dan pemantauan yang tidak sah.
  4. Analisis Kinerja Jaringan dengan Machine Learning: Dalam penelitian ini, metode machine learning digunakan untuk menganalisis dan memprediksi kinerja jaringan komputer. Dengan menggunakan algoritma dan model yang dikembangkan melalui pembelajaran mesin, peneliti dapat mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang mempengaruhi kinerja jaringan serta mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkannya.
  5. Penelitian tentang Keamanan Blockchain dalam Jaringan: Teknologi blockchain telah semakin populer dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Namun, keamanan dalam jaringan blockchain juga menjadi perhatian penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi ancaman keamanan dalam jaringan blockchain, sehingga melindungi integritas dan kerahasiaan data yang disimpan dalam blockchain.

Ini adalah beberapa contoh penelitian terkini dalam analisis jaringan komputer yang menunjukkan pentingnya pemahaman dan pengembangan dalam bidang ini. Penelitian-penelitian ini membantu dalam meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kinerja jaringan komputer untuk mendukung kebutuhan dan tuntutan era digital yang terus berkembang.

Cara Membandingkan Kualitas Jaringan Internet

Free internet lan modem image

Jaringan internet dapat bervariasi dalam kualitas, kecepatan, dan keandalannya. Membandingkan kualitas jaringan internet sebelum memutuskan untuk menggunakan penyedia layanan internet tertentu dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membandingkan kualitas jaringan internet:

  1. Kecepatan Unduh (Download Speed): Kecepatan unduh mengacu pada seberapa cepat data dapat diunduh dari internet ke perangkat Anda. Semakin tinggi kecepatan unduh, semakin cepat Anda dapat mengunduh file, menonton video secara streaming, menjelajah internet, dan lain sebagainya. Anda dapat menggunakan berbagai situs web atau aplikasi pengujian kecepatan internet untuk mengukur kecepatan unduh yang ditawarkan oleh penyedia internet yang berbeda.
  2. Kecepatan Unggah (Upload Speed): Kecepatan unggah mengacu pada seberapa cepat data dapat diunggah dari perangkat Anda ke internet. Kecepatan unggah yang baik penting jika Anda sering mengunggah file, mengirim email dengan lampiran besar, mengunggah video ke platform media sosial, dan lain sebagainya. Pengujian kecepatan internet juga dapat membantu Anda memperkirakan kecepatan unggah yang ditawarkan oleh penyedia internet.
  3. Latensi (Latency): Latensi mengacu pada waktu yang diperlukan bagi data untuk melakukan perjalanan dari perangkat Anda ke server dan kembali lagi. Semakin rendah latensi, semakin responsif jaringan internet. Latensi yang rendah penting untuk kegiatan seperti bermain game online, video conference, dan aplikasi yang memerlukan waktu respons cepat.
  4. Jangkauan (Coverage): Penting juga untuk mempertimbangkan jangkauan jaringan internet yang ditawarkan oleh penyedia layanan. Pastikan bahwa penyedia layanan internet yang Anda pilih menawarkan jangkauan yang memadai di daerah Anda, terutama jika Anda tinggal di daerah yang terpencil atau pedesaan.
  5. Stabilitas dan Keandalan: Membandingkan keandalan jaringan internet dapat membantu Anda memahami apakah penyedia layanan internet sering mengalami gangguan atau pemadaman. Anda dapat mencari ulasan dari pengguna lain atau melakukan penelitian online untuk mempelajari lebih lanjut tentang stabilitas dan keandalan layanan yang ditawarkan oleh penyedia internet.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas, Anda dapat membandingkan kualitas jaringan internet untuk memilih penyedia layanan internet yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ingatlah bahwa kualitas jaringan internet dapat bervariasi tergantung pada daerah dan penyedia layanan. Oleh karena itu, selalu bijak untuk meluangkan waktu untuk melakukan penelitian sebelum mengambil keputusan.

person writing on notebook
Photo by Julia M Cameron on Pexels.com

Bagaimana memilih ISP terbaik?

Internet di Kota Denpasar: Pilihan Terbaik untuk Koneksi yang Cepat dan Handal

Kota Denpasar, ibu kota provinsi Bali, tidak hanya dikenal karena keindahan budaya dan pariwisatanya, tetapi juga memiliki beragam pilihan penyedia layanan internet yang dapat memenuhi kebutuhan koneksi yang cepat dan handal. Dalam pos ini, kita akan melihat beberapa ISP (Internet Service Provider) terbaik di Kota Denpasar.

1. Biznet

Biznet menjadi salah satu pilihan terbaik untuk layanan internet di Kota Denpasar. Dikenal karena kecepatan internet yang tinggi dan jaringan yang kuat, Biznet telah membangun reputasi yang baik di kalangan pengguna internet di Bali. Dengan Biznet, Anda dapat menikmati koneksi internet yang stabil dan dapat diandalkan.

2. CBN

CBN juga merupakan penyedia layanan internet yang populer di Kota Denpasar. Mereka menawarkan berbagai paket dengan kecepatan yang tinggi serta pilihan harga yang bersaing. Dengan layanan pelanggan yang baik, Fastnet telah menjadi favorit bagi banyak pengguna internet di kota ini.

3. Indihome (Telkom)

Sebagai salah satu ISP terbesar di Indonesia, Telkom menyediakan layanan Indihome dengan cakupan yang luas, termasuk di Kota Denpasar. Dengan Indihome, Anda dapat memperoleh koneksi internet yang stabil dan kecepatan yang memadai. Terlebih lagi, Telkom juga menyediakan layanan IPTV dan telepon rumah dengan paket bundling yang menarik.

4. MyRepublic

MyRepublic tidak hanya hadir di Kuta dan Canggu, tetapi juga bisa menjadi pilihan yang baik di Kota Denpasar. Dikenal karena fokus pada layanan internet berkecepatan tinggi, MyRepublic menawarkan paket dengan kecepatan yang cepat dan harga terjangkau. Mereka juga memberikan layanan pelanggan yang memuaskan dan dukungan teknis yang handal.

5. Global Extreme

Global Extreme merupakan salah satu ISP terkemuka di Indonesia yang juga hadir di Kota Denpasar. Mereka menyediakan berbagai paket internet dengan kecepatan tinggi serta fitur tambahan seperti layanan TV kabel dan telepon rumah dalam bentuk bundle. Dengan jaringan yang luas dan stabil, Global Extrem dapat menjadi pilihan yang baik untuk kebutuhan internet Anda.

Dalam memilih ISP terbaik di Kota Denpasar, penting untuk mempertimbangkan kecepatan, pelayanan, dan juga ketersediaan koneksi di daerah tersebut. Anda juga dapat melakukan pencarian online mengenai spesifikasi paket yang mereka tawarkan serta membaca ulasan pengguna sebelum membuat keputusan akhir. Dengan memilih ISP yang tepat, Anda dapat menikmati koneksi internet yang andal dan memenuhi kebutuhan Anda di Kota Denpasar.

Pilihan Internet di Kuta dan Canggu

Kuta dan Canggu, dua daerah di Bali yang terkenal dengan pantainya yang indah dan suasana yang hidup, juga menawarkan beragam pilihan penyedia layanan internet bagi para penduduk dan wisatawan. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa ISP (Internet Service Provider) terbaik di daerah ini.

1. Biznet

Biznet adalah salah satu ISP terkemuka di Indonesia yang juga menyediakan layanan internet di Kuta dan Canggu. Dikenal karena kecepatan internet yang tinggi dan jaringan yang kuat, Biznet menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang menginginkan koneksi yang handal dan stabil.

2. MyRepublic

MyRepublic juga hadir di Kuta dan Canggu, menawarkan paket internet yang menarik dengan kecepatan yang tinggi. Dengan fokus pada layanan internet berkecepatan tinggi, MyRepublic telah menjadi pilihan populer di banyak daerah di Indonesia, termasuk Kuta dan Canggu.

3. Lintas Jaringan Nusantara (LJN)

LJN adalah penyedia layanan internet lokal yang semakin populer di Kuta dan Canggu. Dengan infrastruktur yang berkembang pesat dan jaringan yang kuat, LJN menawarkan kecepatan internet yang memadai dengan harga yang kompetitif.

4. Indihome (Telkom)

Indihome merupakan salah satu ISP yang memiliki cakupan paling luas di Indonesia, termasuk di Kuta dan Canggu. Meskipun kecepatan internet Indihome mungkin sedikit bervariasi tergantung pada lokasi, namun biasanya cukup stabil dan dapat diandalkan.

5. Iconnet

Iconnet juga merupakan pilihan yang baik di Kuta dan Canggu. Dengan layanan internet yang andal dan kecepatan yang memadai, Iconnet telah memperoleh popularitas di daerah ini.

Dalam memilih ISP terbaik di Kuta dan Canggu, penting untuk mempertimbangkan kecepatan, pelayanan, dan juga ketersediaan koneksi di daerah tersebut. Anda juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang ISP di Kuta dan Canggu dengan melakukan pencarian online atau berkonsultasi dengan orang-orang di sekitar Anda.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan akan konektivitas yang cepat dan stabil, semakin banyak ISP yang memasuki pasar internet di Kuta dan Canggu. Dengan pemilihan yang bijak, Anda dapat menemukan penyedia layanan internet yang sesuai dengan kebutuhan Anda di kedua daerah ini.

ISP di Daerah Buleleng

Buleleng merupakan Kabupaten terluas di Bali,layanan internet menggunakan kabel fiber oftik belum merata di daerah ini. Bahkan beberapa daerah yang berbukit seperti daerah Tejakula, Banjar dan Busungbiu masih sulit mendapatkan koneksi internet walau menggunakan paket data. ISP umumnya terkumpul di daerah Kota Singaraja dan kawasan Lovina. Kecepatan internet di Buleleng menurut speedtest.net adalah sekitar 20 Mbps. ISP dengan pengguna terbanyak di Buleleng adalah Biznet, Iconnet, Lintas Jaringan Nusantara, MyRepublic dan Telkom (indihome)

Semakin banyaknya penyedia jasa internet (ISP) yang beroperasi di suatu kota maka akan semakin banyak tiang provider yang terpasang di pinggir jalan. Sesuai standar, jarak pemasangan antar tiang internet ini adalah 50 meter pada jalan yang lurus. Jika jalan berbelok maka jarak antar tiang akan semakin pendek. Umumnya tiang internet antara 7 sampai 9 meter.

Kabel fiber optik yang terpasang di jalan umumnya terdiri dari dua jenis yaitu kabel backbone dan kabel ke rumah pelanggan. Kabel backbone biasanya menggunakan kabel besar yang terdiri dari 24 core, 48 core atau lebih. Sementara kabel ke pelanggan menggunakan kabel kecil atau drop core yang berisi 2 atau 3 core. Kabel backbone ini juga ada yang dimiliki oleh penyedia jaringan tertutup yang menghubungkan antara satu site dengan yang lainya. Atau kabel backbone menuju ke tower telekomunikasi.

Banyaknya tiang dan kabel internet terkadang sangat mengganggu pemilik rumah ketika akan membangun. Lalu bagaimana cara dan prosedur memindahkan tiang provider ini? Setiap internet ini umumnya memiliki kode warna di bagian atas atau tengah tiangnya, oleh karena itu bisa langsung melaporkan kepada ISP pemilik tiang tersebut. Jika ada tiang tidak memiliki kode warna maka bisa juga dilaporkan ke Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) atau Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (Apjatel)

Baca juga :

  1. Mengenal Kode Warna Tiang Fiber Optik
  2. Regulasi Mengenai Tiang Provider internet

Standar Operation Procedure (SOP) penting bagi organisasi atau perusahaan yang memiliki infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

Berikut adalah contoh SOP pengelolaan jaringan komputer:

  1. Tujuan Tujuan dari SOP ini adalah untuk memberikan panduan bagi staf IT dalam pengelolaan jaringan komputer di perusahaan.
  2. Lingkup SOP ini mencakup semua aspek pengelolaan jaringan komputer di perusahaan, termasuk perencanaan, pemasangan, konfigurasi, pemantauan, pemeliharaan, dan pemecahan masalah.
  3. Referensi SOP ini didasarkan pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan mengacu pada standar industri terkait.
  4. Tanggung Jawab. Pengelola jaringan bertanggung jawab untuk mengelola semua aspek jaringan komputer di perusahaan, termasuk perencanaan, pemasangan, konfigurasi, pemantauan, pemeliharaan, dan pemecahan masalah. Staf IT yang terlibat dalam pengelolaan jaringan juga bertanggung jawab untuk mematuhi SOP ini.
  5. Perencanaan. Perencanaan jaringan meliputi pemilihan perangkat jaringan, topologi jaringan, dan protokol jaringan yang akan digunakan. Perencanaan juga melibatkan perencanaan kapasitas untuk memastikan jaringan dapat menangani beban kerja yang diinginkan. Sebelum pemasangan, perencanaan jaringan harus dikoordinasikan dengan departemen yang terkait.
  6. Pemasangan dan Konfigurasi. Pemasangan dan konfigurasi jaringan meliputi pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak, pengaturan alamat IP, dan konfigurasi protokol jaringan. Pemasangan dan konfigurasi harus dilakukan sesuai dengan panduan produsen dan standar industri terkait.
  7. Pemantauan dan Pemeliharaan. Pemantauan dan pemeliharaan jaringan meliputi pemantauan kinerja jaringan, pembaruan perangkat lunak dan firmware, backup data, dan pemeliharaan perangkat jaringan. Pemantauan dan pemeliharaan harus dilakukan secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
  8. Pemecahan Masalah. Pemecahan masalah jaringan meliputi identifikasi dan penyelesaian masalah jaringan, termasuk masalah perangkat keras, perangkat lunak, dan konfigurasi jaringan. Staf IT harus mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah jaringan dengan cepat dan efektif untuk meminimalkan downtime jaringan.
  9. Pembaruan SOP SOP ini harus diperbarui secara teratur untuk mencerminkan perubahan dalam teknologi dan standar industri terkait. Pembaruan SOP harus dikoordinasikan dengan manajemen perusahaan dan departemen terkait.

Demikianlah contoh SOP pengelolaan jaringan komputer. SOP ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan standar industri terkait.

OSI Layer adalah model referensi standar untuk komunikasi jaringan. Model ini membagi komunikasi jaringan menjadi 7 lapisan (layer), masing-masing lapisan memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Model OSI terdiri dari:

  1. Lapisan Fisik (Physical Layer): Merupakan lapisan paling bawah dalam model OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengatur aspek fisik jaringan, seperti pengiriman bit, pengendalian akses ke medium transmisi, dan pengaturan tingkat signal.
  2. Lapisan Data Link (Data Link Layer): Lapisan ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data yang dikirimkan melalui jaringan sudah benar dan tidak hilang. Lapisan ini juga memastikan bahwa paket data yang diterima dalam keadaan baik dan dapat diteruskan ke lapisan berikutnya.
  3. Lapisan Jaringan (Network Layer): Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengatur routing dan menentukan jalur terbaik bagi data untuk diteruskan melalui jaringan.
  4. Lapisan Transportasi (Transport Layer): Lapisan ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data yang diterima sama dengan data yang dikirimkan, dan memastikan bahwa data diterima dalam urutan yang benar.
  5. Lapisan Sesi (Session Layer): Lapisan ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa koneksi jaringan tetap stabil dan memastikan bahwa sesi jaringan berjalan dengan benar.
  6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer): Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengatur format data sebelum diteruskan ke lapisan aplikasi.
  7. Lapisan Aplikasi (Application Layer): Lapisan ini merupakan lapisan teratas dalam model OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk memberikan akses ke aplikasi jaringan dan mengatur interaksi antara aplikasi dan jaringan.

Model OSI membantu untuk memahami bagaimana data diteruskan melalui jaringan dan memastikan bahwa data dapat diterima dengan benar oleh tujuannya. Setiap lapisan memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, dan bekerja sama untuk memastikan bahwa komunikasi jaringan berjalan dengan lancar dan aman.

Pengamanan jaringan layer 1

Pengamanan jaringan layer 1 (atau fisik) melibatkan proteksi terhadap akses fisik ke perangkat jaringan, seperti switch, router, atau modem. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan pengamanan pada tingkat fisik:

  1. Locking cabinet: Menggunakan kunci untuk memastikan bahwa perangkat jaringan hanya dapat diakses oleh orang yang berhak.
  2. Kabel anti-pemotongan: Menggunakan kabel anti-pemotongan untuk memastikan bahwa koneksi jaringan tidak dapat diputuskan dengan mudah.
  3. Alarm sistem: Menggunakan sistem alarm untuk memberikan peringatan apabila ada perubahan fisik pada perangkat jaringan.
  4. Kamera pengintai: Menempatkan kamera pengintai di dekat perangkat jaringan untuk memantau aktivitas dan memastikan bahwa hanya orang yang berhak yang mengakses perangkat tersebut.
  5. Perangkat jaringan yang dilengkapi dengan fitur keamanan: Beberapa perangkat jaringan modern dilengkapi dengan fitur keamanan, seperti autentikasi pengguna, firewall, atau enkripsi, untuk memastikan bahwa perangkat hanya dapat diakses oleh orang yang berhak.

Penting untuk memastikan bahwa jaringan Anda dilindungi pada tingkat fisik agar data dan informasi yang disimpan dalam jaringan tidak terancam oleh akses fisik yang tidak sah.

Pengamanan jaringan layer 2

Pengamanan jaringan layer 2 (Data Link Layer) melibatkan proteksi terhadap akses jaringan pada tingkat enkapsulasi data dan pengiriman paket. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan pengamanan pada tingkat layer 2:

  1. Media Akses Kontrol (MAC) Filtering: Menggunakan MAC filtering untuk membatasi akses ke jaringan hanya pada perangkat yang terdaftar.
  2. Enkripsi Data: Menggunakan enkripsi untuk memastikan bahwa data yang diteruskan melalui jaringan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berhak.
  3. Protokol Authentication: Menggunakan protokol autentikasi seperti 802.1X untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang memenuhi syarat yang diperbolehkan untuk mengakses jaringan.
  4. VLAN: Menggunakan Virtual Local Area Network (VLAN) untuk membagi jaringan menjadi sub-jaringan yang terpisah dan membatasi akses ke jaringan.
  5. Spanning Tree Protocol (STP): Menggunakan STP untuk memastikan bahwa jaringan tidak mengalami loop dan untuk memastikan bahwa paket data diteruskan melalui jalur terbaik.
  6. Link Aggregation Control Protocol (LACP): Menggunakan LACP untuk memastikan bahwa beberapa tautan jaringan digabungkan dan diteruskan sebagai satu tautan jaringan, memastikan bahwa jaringan tetap berfungsi jika salah satu tautan jaringan gagal.

Penting untuk memastikan bahwa jaringan Anda dilindungi pada tingkat Data Link Layer untuk memastikan bahwa data dan informasi yang disimpan dalam jaringan tidak terancam oleh akses jaringan yang tidak sah dan bahwa data diteruskan dengan benar dan aman.

Pengamanan Jaringan Layer 3

Pengamanan jaringan layer 3 (Network Layer) bertujuan untuk melindungi jaringan dari serangan dan kegagalan pada tingkat routing dan pengalamatan. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan pengamanan pada tingkat layer 3:

  1. Firewall: Menggunakan firewall untuk membatasi akses jaringan dan memblokir serangan yang tidak sah.
  2. Virtual Private Network (VPN): Menggunakan VPN untuk memungkinkan akses aman ke jaringan dari lokasi jarak jauh.
  3. Router Authentication: Menggunakan autentikasi router untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang memenuhi syarat yang diperbolehkan untuk mengakses jaringan.
  4. Access Control Lists (ACLs): Menggunakan ACLs untuk membatasi akses jaringan dan memblokir serangan yang tidak sah.
  5. Routing Protocol Authentication: Menggunakan autentikasi protokol routing untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang memenuhi syarat yang diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam routing.
  6. IP Spoofing Prevention: Menggunakan teknik untuk mencegah IP Spoofing, di mana serangan berusaha untuk mengirimkan paket dengan alamat IP palsu untuk mengakses jaringan.
  7. Address Resolution Protocol (ARP) Spoofing Prevention: Menggunakan teknik untuk mencegah ARP Spoofing, di mana serangan berusaha untuk mengklaim alamat IP yang tidak sah untuk mengakses jaringan.

Penting untuk memastikan bahwa jaringan Anda dilindungi pada tingkat Network Layer untuk memastikan bahwa jaringan dapat berfungsi dengan benar dan memastikan bahwa data dan informasi yang disimpan dalam jaringan tidak terancam oleh serangan yang tidak sah.

Pengamanan Jaringan Layer 4

Pengamanan jaringan layer 4 (Transport Layer) bertujuan untuk melindungi jaringan dari serangan dan kegagalan pada tingkat pengiriman data. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan pengamanan pada tingkat layer 4:

  1. Secure Socket Layer/Transport Layer Security (SSL/TLS): Menggunakan SSL/TLS untuk mengenkripsi data yang diteruskan melalui jaringan dan memastikan bahwa data tersebut tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
  2. Network Address Translation (NAT): Menggunakan NAT untuk membatasi akses jaringan dan memblokir serangan yang tidak sah.
  3. TCP/IP Filtering: Menggunakan filtering pada protokol TCP/IP untuk membatasi akses jaringan dan memblokir serangan yang tidak sah.
  4. Denial of Service (DoS) Prevention: Menggunakan teknik untuk mencegah serangan DoS, di mana serangan berusaha untuk membuat jaringan tidak dapat berfungsi dengan benar dengan mengirimkan jumlah besar paket data.
  5. Session Initiation Protocol (SIP) Authentication: Menggunakan autentikasi SIP untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang memenuhi syarat yang diperbolehkan untuk mengirim dan menerima data melalui jaringan.
  6. Port Knocking: Menggunakan port knocking untuk membatasi akses jaringan dan memblokir serangan yang tidak sah.

Pengamanan Sesion Layer

Pengamanan pada Session Layer bertujuan untuk melindungi jaringan dari serangan dan kegagalan pada tingkat sesi antar perangkat. Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan pengamanan pada tingkat Session Layer:

  1. Session Management: Menggunakan manajemen sesi yang baik untuk memastikan bahwa hanya sesi yang sah yang diizinkan untuk berlangsung dan menjaga catatan dari sesi-sesi yang telah selesai.
  2. Session Encryption: Menggunakan enkripsi untuk mengenkripsi sesi dan memastikan bahwa sesi hanya dapat dibaca oleh perangkat yang memenuhi syarat.
  3. Session Timeouts: Menggunakan timeouts sesi untuk memastikan bahwa sesi yang tidak aktif ditutup secara otomatis setelah periode waktu tertentu.
  4. Session Authentication: Menggunakan autentikasi sesi untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang memenuhi syarat yang diperbolehkan untuk mengakses sesi.
  5. Session Authorization: Menggunakan otorisasi sesi untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang memiliki izin yang diperbolehkan untuk mengakses sesi dan melakukan aksi tertentu.
  6. Session Firewalls: Menggunakan firewall sesi untuk membatasi akses jaringan dan memblokir serangan yang tidak sah.

Penting untuk memastikan bahwa jaringan Anda dilindungi pada tingkat Session Layer untuk memastikan bahwa sesi antar perangkat dapat berlangsung dengan benar dan aman dan memastikan bahwa jaringan dapat berfungsi dengan benar dan tersedia untuk digunakan.

Pengamanan Presentation Layer

Pengamanan pada Presentation Layer bertujuan untuk melindungi integritas dan privasi data yang dikirimkan antar sistem dalam jaringan. Beberapa teknik pengamanan yang dapat digunakan pada Presentation Layer antara lain:

  1. Enkripsi: Data dienkripsi sebelum dikirimkan untuk melindungi privasi informasi.
  2. Kompresi: Data dikompresi untuk mempercepat transmisi dan mengurangi ukuran data.
  3. Authentikasi: Sistem menggunakan metode autentikasi untuk memastikan bahwa data hanya dapat diterima oleh penerima yang sah.
  4. Digital signatures: Data ditandatangani secara digital untuk memastikan integritas dan autentisitas data.
  5. Error detection and correction: Algoritma error detection dan correction digunakan untuk memastikan integritas data selama transmisi.

Pengamanan Jaringan Layer 7 atau Aplikasi

Pengamanan pada Application Layer bertujuan untuk melindungi aplikasi dan sistem dalam jaringan dari ancaman keamanan seperti serangan jaringan, virus, malware, dan lainnya. Beberapa teknik pengamanan yang dapat digunakan pada Application Layer antara lain:

  1. Firewall: Firewall digunakan untuk membatasi akses jaringan dan melindungi sistem dari serangan jaringan.
  2. Autentikasi: Sistem menggunakan metode autentikasi untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses aplikasi dan sistem.
  3. Enkripsi: Data dienkripsi sebelum dikirimkan untuk melindungi privasi informasi.
  4. Input validation: Input yang diterima dari pengguna dipastikan valid dan aman untuk mencegah serangan seperti SQL injection.
  5. Patch management: Aplikasi dan sistem harus diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tetap aman dan bebas dari ancaman keamanan yang baru.

Penerapan teknik pengamanan pada Application Layer sangat penting untuk memastikan bahwa aplikasi dan sistem dalam jaringan tetap aman dan terlindungi dari ancaman keamanan.

Akses point WiFi pada umumnya menggunakan antena omni direksional. Sinyal dipancarkan ke semua arah agar semua perangkat dapt terkoneksi. Omni direksional sangat bagus digunakan untuk jaringan wireless jarak dekat.

Perangkat untuk Point to Point (PtP) atau Point to Multi Point (PtMP) di desain untuk komunikasi data jarak jauh fokus ke satu atau beberapa titik. Berbeda dengan akses poin di ruangan atau WiFi hotspot yang menyebar ke segala arah. PtP digunakan untuk menghubungkan 2 titik jaringan. Satu sebagai Akses Point (AP) dan lagi satu sebagai Station. PtMP digunakan untuk menghubungkan satu titik ke beberapa titik.

Dari segi penyedia, perangkat yang umum digunakan adalah Ubiquiti (UBNT), Mikrotik dan Ruijie Wireless. Jaringan wireless menggunakan radio yang bekerja pada frekuensi tertentu.

Berikut adalah contoh perangkat jaringan dari Ubiquiti yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja anggaran :

  1. Airmax AC
  2. NanStation
  3. LiteBeam
  4. NanoBeam
  5. PowerBeam
  6. AirFiber. Bandwidth besar PtP.
  7. LTU
  8. Rocket
  9. GigaBeam

Pemilihan perangkat jaringan tergantung pada jarak coverage perangkat. Pengukuran jarak udara dapat menggunakan aplikasi Airlink dari Ubiquiti

Link PtP dengan jarak kurang dari 5 Kilometer, perangkat yang bisa digunakan :

  • NanoStation 5AC Loco
  • NanoStation 5AC
  • NanoBeam 5AC Gen 2
  • AirFiber 5XHD, 24, or 24HD

Link PtP dengan jarak antara 5 sampai dengan 15 Kilometer, perangkat yang bisa digunakan :

  • LiteBeam 5AC
  • PowerBeam 5AC
  • PowerBeam ISO
  • IsoStation AC
  • AirFiber 5, 5XHD

PtP dengan jarak di atas 15 Kilometer, maka perangkat yang digunakan :

  • Rocket 5AC + Antenna
  • AirFiber 5XHD + Antenna
  • AirFiber 11FX + Antenna

Perangkat PtMP untuk Base Station :

  • Rocket5AC Lite
  • Rocket5AC Prism
  • LiteAP AC
  • IsoStation 5AC
  • PrismStation 5AC
  • LTU Rocket

Perangkat PtMP untuk Station :

  • NanoBeam 5AC Gen 2
  • LiteBeam 5AC
  • PowerBeam 5AC
  • Rocket 5AC Lite + Antenna (for long distance)
  • LTU Lite, LTU LR, or LTU Pro

Teknologi jaringan wireless sudah berkembang sangat cepat. Terakhir WiFi 6 sudah mengukung kecepatan diatas 1Gigabits. Lalu mengapa untuk akses internet masih menggunakan kabel?

Kabel ethernet atau biasa disebut dengan kabel ( LocalArea Network) LAN atau kabel UTP adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat seperti PC, Laptop, Smart TV atau Playstation ke router atau switch untuk mendapat koneksi internet. WiFi bekerja menyebarkan koneksi melalui perangkat radio frekuensi di udara dari router ke perangkat penerima dimana dalam perjalanannya kemungkinan ada gangguan.

Kabel LAN dapat menyalurkan bandwidth sampai 1 Gigabits jika perangkat Router atau Switch dan LAN card yang digunakan mendukung Gigabits. Sementara kecepatan internet yang didapat ditentukan oleh kecepatan langganan internet dari ISP anda. Jika anda berlangganan internet lebih dari 100 Mbps

Menggunakan koneksi internet menggunakan kabel akan lebih stabil karena tidak ada interferensi dan penghalang dalam komunikasi datanya.

Kabel UTP yang biasa digunakan dalam LAN menggunakan konektor RJ 45. Anda bisa membeli kabel LAN yang sudah dilengkapi konektor RJ 45 dengan panjang beberapa meter. Atau menyambung sendiri konektor RJ 45 menggunakan tang crimping.

Cara menggunakan kabel LAN untuk akses internet :

  • Sambungkan ujung konektor RJ 45 ke port LAN pada PC atau Laptop dan satu ujungnya ke Router.
  • Jika port di Router sudah di set sebagai DHCP server maka anda tidak perlu memasukkan alamat IP di PC atau laptop.

Kebutuhan akan koneksi internet yang stabil dan tanpa kuota di rumah – rumah semakin meningkat di masa pandemi. Penyedia jasa internet atau ISP besar yang ada di Indonesia seperti Telkom, Biznet, Indosat, Xl Home, CBN belum bisa menjangkau kebutuhan internet sampai ke pedesaan terkendala infrastruktur jaringan.

Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha penyediaan koneksi internet yang terjangkau bagi masyarakat. Lalu hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membuka usah internet ini? Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat usaha penyediaan jaringan internet selain modal dan kemampuan teknis :

  1. Legalitas

Penyediaan akses internet atau telekomunikasi diatur oleh beberapa regulasi. Izin untuk penyediaan jasa telekomunikasi dikeluarkan oleh pemerintah pusat bukan oleh pemerintah daerah. Namun jika anda ingin menjual kembali koneksi internet, sebaiknya bergabung dan menjadi reseller dari ISP yang memiliki ijin dan tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

2. Perangkat Jaringan

Secara umum ada dua metode akses internet yang bisa digunakan, yaitu dengan kabel dan tanpa kabel (Wireless). Untuk jarak dekat atau perumahan bisa menggunakan kabel UTP atau Fiber Optik. Untuk jarak jauh bisa menggunakan radio wireless dengan frekuensi yang bebas digunakan yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz. Perlu diperhatikan jika menggunakan frekuensi 5,8 GHz untuk memperhatikan batas frekuensi yang boleh digunakan sesuai dengan Permen Kominfo No 1 2019.