Penyedia jasa internet berbasis kabel fiber optik kini semakin banyak. Semakin banyak penyedia jasa ini justru bagus bagi pengguna karena lebih banyak pilihan sehingga ada persaingan harga. Harga internet yang lebih murah dengan layanan yang lebih baik adalah seharusnya konsumen dapatkan.

Selain dampak positif tersebut ternyata ada juga dampak lain yaitu semakin banyak infrastruktur penyedia jasa internet (ISP) yang harus pasang di suatu kota atau daerah. Infrastruktur yang paling terlihat yaitu banyaknya tiang ISP berserta kabelnya di pinggir jalan. Setiap ISP umumnya memiliki tiangnya sendiri. Dan setiap tiang memiliki kode warna.

Selain miliki ISP resmi, ada juga kabel FO milik penyelenggara RT RW Net atau reseller jasa internet. Umumnya penjual kembali jasa internet tidak memiliki tiang sendiri namun menumpang pada tiang telepon atau tiang listrik. Biasanya RT RW Net menggunakan kabel kecil atau drop core.

Terlalu banyak tiang internet ini ternyata menjadi masalah di berbagi daerah. Berbagai pertanyaan yang muncul antara lain :

  1. Apakah ada peraturan mengenai pemasangan tiang internet?
  2. Apakah tidak bisa menggunakan satu tiang untuk semua ISP/ operator?
  3. Apakah tidak bisa menggunakan saluran bawah tanah untuk kabel internet ini?
  4. Kemana harus melaporkan ketika ada tiang atau kabel internet yang mengganggu?

Semua regulasi atau peraturan tentang telekomunikasi mengacu kepada Undang – undang telekomunikasi yaitu Undang Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Namun belum ada yang spesifik mengatur tentang pemasangan tiang di pinggir jalan. Ada beberapa pemerintah daerah yang sudah mengatur tentang penanaman tiang di pinggir jalan.

Ada Rancangan Peraturan Menteri tentang pedoman teknis infrastruktur bersama telekomunikasi yang cukup bagus untuk mengatur ketentuan infrastruktur telekomunikasi. Namun peraturan ini belum di sahkan.

Penggunaan QR Code semakin sering digunakan untuk mempermudah akses ke website, aplikasi, media sosial maupun link lainnya. Contoh yang paling sering digunakan adalah untuk check in aplikasi peduli lindungi dan untuk transfer bank melalui qris.

Cara membuat QR code sangat mudah. Ada banyak situs menyediakan cara membuat QR Code dari sebuah link secara gratis, misalnya QR Code Generator. Link pada QR Code biasanya juga disingkat menggunakan penyingkat link seperti bit.ly atau s.id.

Dalam dunia teknologi informasi, kenyamanan selalu berbanding terbalik dengan keamanan. Lalu bagaimana cara mengetahui apakah QR code tersebut aman atau tidak?

Untuk mengetahui apakah link tersebut aman atau tidak, anda bisa mengecek secara manual link pada QR Code secara manual melalui browser. Jika menggunakan link yang diperpendek, anda bisa melihat link lengkapnya menggunakan web Unshorten.it.

Saat kita belum melakukan upgrade perangkat akses point WiFi dengan WiFi 6, perusahaan teknologi sudah berencana mengembangkan WiFi 7. Bahkan beberapa rumah atau kantor kecil masih ada yang menggunakan akses point dengan teknologi WiFi 3 dan 4. Jika kita berlangganan internet di rumah seperti Indihome, Biznet, Iconnet dengan kecepatan kurang dari 100 Mbps, maka akses poin yang diberikan adalah WiFi 4 atau n. Walaupun ada yang mengganti akses point yang menjadi satu dengan ONT tersebut dengan akses poin yang lebih bagus minimal yang dual band mendukung frekuensi 2,4 Ghz dan 5 Ghz.

Akses poin untuk kantoran memang memerlukan spesifikasi yang berbeda karena umumnya kantoran menggunakan koneksi internet dedicated sehingga wajib mengganti akses poin dengan teknologi terbaru.

Latar Belakang

Memahami perkembangan teknologi WiFi memang membingungkan. Terkadang orang membeli akses point hanya pada spesifikasi kecepatan maksimal atau berapa banyak perangkat yang terhubung secara bersamaan.

Standar teknologi wireless ditentukan oleh Electrical and Electronic Engineers (IEEE) yang secara umum ditandai dengan kode 802.11. Kode dibelakangnya menunjukkan serinya misalnya a,b,g,n,ac dan ax.

Berikut adalah deskripsi singkat WiFi:

  1. Wi-Fi 0 (dengan kode 802.11)
  2. Wi-Fi 1 (dengan kode 802.11b)
  3. Wi-Fi 2 (dengan kode 802.11a)
  4. Wi-Fi 3 (dengan kode 802.11g)
  5. Wi-Fi 4 (dengan kode 802.11n)
  6. Wi-Fi 5 (dengan kode 802.11ac)
  7. Wi-Fi 6 (dengan kode 802.11ax)
  8. Wi-Fi 7 (dengan kode 802.11be)

WiFi 7

WiFi 7 akan fokus pada Extremely High Throughput (ETH) yang dapat mengakomodasi aplikasi real time dengan akses data yang super besar, seperti Virtual Reality, Augmented Reality, dan bekerja secara remote.

Beberapa kelebihan WiFi 7 antara lain:

  1. Menjanjikan kecepatan data sampai dengan 40 Gbps secara teori
  2. Mendukung 16 antena untuk receive dan transmit data. Wifi 7 mendukung 16 x 16 MIMO ( Multi iInput Multi Output)

Untuk berlangganan internet IP transit maka instansi wajib sudah memiliki Autonomous System Number (ASN). Untuk instansi pemerintah yang mengelola data center dengan aplikasi pelayanan publik, memiliki alamat IP sendiri berarti tidak bergantung pada alamat IP publik yang diberikan ISP. Sehingga instansi hanya perlu menyewa jalur saja dan bisa berganti ISP tanpa perlu mengubah alamat IP publik yang digunakan aplikasi.

IP transit menggunakan Border Gateway Protocol (BGP) untuk berkomunikasi dengan peer AS Number.

Akses point WiFi pada umumnya menggunakan antena omni direksional. Sinyal dipancarkan ke semua arah agar semua perangkat dapt terkoneksi. Omni direksional sangat bagus digunakan untuk jaringan wireless jarak dekat.

Perangkat untuk Point to Point (PtP) atau Point to Multi Point (PtMP) di desain untuk komunikasi data jarak jauh fokus ke satu atau beberapa titik. Berbeda dengan akses poin di ruangan atau WiFi hotspot yang menyebar ke segala arah. PtP digunakan untuk menghubungkan 2 titik jaringan. Satu sebagai Akses Point (AP) dan lagi satu sebagai Station. PtMP digunakan untuk menghubungkan satu titik ke beberapa titik.

Dari segi penyedia, perangkat yang umum digunakan adalah Ubiquiti (UBNT), Mikrotik dan Ruijie Wireless. Jaringan wireless menggunakan radio yang bekerja pada frekuensi tertentu.

Berikut adalah contoh perangkat jaringan dari Ubiquiti yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja anggaran :

  1. Airmax AC
  2. NanStation
  3. LiteBeam
  4. NanoBeam
  5. PowerBeam
  6. AirFiber. Bandwidth besar PtP.
  7. LTU
  8. Rocket
  9. GigaBeam

Pemilihan perangkat jaringan tergantung pada jarak coverage perangkat. Pengukuran jarak udara dapat menggunakan aplikasi Airlink dari Ubiquiti

Link PtP dengan jarak kurang dari 5 Kilometer, perangkat yang bisa digunakan :

  • NanoStation 5AC Loco
  • NanoStation 5AC
  • NanoBeam 5AC Gen 2
  • AirFiber 5XHD, 24, or 24HD

Link PtP dengan jarak antara 5 sampai dengan 15 Kilometer, perangkat yang bisa digunakan :

  • LiteBeam 5AC
  • PowerBeam 5AC
  • PowerBeam ISO
  • IsoStation AC
  • AirFiber 5, 5XHD

PtP dengan jarak di atas 15 Kilometer, maka perangkat yang digunakan :

  • Rocket 5AC + Antenna
  • AirFiber 5XHD + Antenna
  • AirFiber 11FX + Antenna

Perangkat PtMP untuk Base Station :

  • Rocket5AC Lite
  • Rocket5AC Prism
  • LiteAP AC
  • IsoStation 5AC
  • PrismStation 5AC
  • LTU Rocket

Perangkat PtMP untuk Station :

  • NanoBeam 5AC Gen 2
  • LiteBeam 5AC
  • PowerBeam 5AC
  • Rocket 5AC Lite + Antenna (for long distance)
  • LTU Lite, LTU LR, or LTU Pro

Layanan internet dari anak perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yaitu Icon+ yang sebelumnya memiliki paket internet rumah bernama Stroomnet kini berubah menjadi Iconnet. Iconnet adalah layanan internet melalui kabel fiber oftik sampai ke rumah – rumah atau Fiber To The Home (FTTH).

Ketersediaan operator layanan internet menggunakan kabel fiber oftik pada masing – masing daerah berbeda. Di kota besar pilihan layanan internet biasanya cukup banyak. Kita bisa melihat dari tiang – tiang dan kabel drop core yang terbentang di jalan raya. Lebih banyak ada penyedia jasa internet ini tentu lebih baik karena kita bisa memilih operator dengan pelayan terbaik. Namun di desa yang jauh dari kota, layanan internet fiber optik semakin sedikit. Bahkan banyak desa yang belum mendapat layanan internet FO ini dan masih menggunakan internet berbasis wireless dan satelit.

Sebagai contoh saya tinggal Singaraja, Kabupaten Buleleng – Bali, layanan internet fiber optik yang tersedia adalah Indihome dan Biznet. Indihome dari Telkom memiliki jaringan yang paling memiliki cakupan jaringan yang paling luas namun belum juga menjangkau seluruh desa yang ada.

Alasan memilih operator layanan internet antara lain :

  • Harga per megabit,
  • Layanan ketika ada gangguan,
  • Adanya kuota penggunaan data,
  • Adanya paket tambahan seperti IP TV. Menarik juga kalau ada operator yang memberikan paket bundling dengan layanan streaming seperti Netflix atau Amazon Prime.

Iconnet menawarkan paket harga terendah untuk 10 Mbps sama seperti Indihome. Sementara Biznet paket terendahnya memiliki kecepatan Up To 85 Mbps. Sebenarnya untuk rumah dengan jumlah gadget sampai 5 perangkat dan menggunakan internet untuk bekerja atau belajar dari rumah maupun untuk hiburan seperti smart tv, 10 Mbps saja sudah cukup. Namun, jika rumah anda perangkatnya lebih dari 5 dan untuk streaming video dengan kualitas HD maka diperlukan layanan internet minimal 50 Mbps.

Iconnet seharusnya lebih cepat menjangkau daerah pedesaan karena menggunakan tiang listrik yang sudah ada untuk menyalurkan kabel fiber optiknya. Jika anda tertarik berlangganan layanan internet dari PLN ini, maka anda bisa mengecek coverage area jaringan di daerah anda disini atau download aplikasi PLN Mobile di Playstore.

Teknologi jaringan wireless sudah berkembang sangat cepat. Terakhir WiFi 6 sudah mengukung kecepatan diatas 1Gigabits. Lalu mengapa untuk akses internet masih menggunakan kabel?

Kabel ethernet atau biasa disebut dengan kabel ( LocalArea Network) LAN atau kabel UTP adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat seperti PC, Laptop, Smart TV atau Playstation ke router atau switch untuk mendapat koneksi internet. WiFi bekerja menyebarkan koneksi melalui perangkat radio frekuensi di udara dari router ke perangkat penerima dimana dalam perjalanannya kemungkinan ada gangguan.

Kabel LAN dapat menyalurkan bandwidth sampai 1 Gigabits jika perangkat Router atau Switch dan LAN card yang digunakan mendukung Gigabits. Sementara kecepatan internet yang didapat ditentukan oleh kecepatan langganan internet dari ISP anda. Jika anda berlangganan internet lebih dari 100 Mbps

Menggunakan koneksi internet menggunakan kabel akan lebih stabil karena tidak ada interferensi dan penghalang dalam komunikasi datanya.

Kabel UTP yang biasa digunakan dalam LAN menggunakan konektor RJ 45. Anda bisa membeli kabel LAN yang sudah dilengkapi konektor RJ 45 dengan panjang beberapa meter. Atau menyambung sendiri konektor RJ 45 menggunakan tang crimping.

Cara menggunakan kabel LAN untuk akses internet :

  • Sambungkan ujung konektor RJ 45 ke port LAN pada PC atau Laptop dan satu ujungnya ke Router.
  • Jika port di Router sudah di set sebagai DHCP server maka anda tidak perlu memasukkan alamat IP di PC atau laptop.

Ubiquiti Networks (UBNT) adalah perusahaan perangkat jaringan dengan produk utama radio akses point indoor/outdoor, switch dan router. Perangkat jaringan wireless outdoor dengan frekuensi 2,4 Ghz dan 5,8 Ghz umumnya menggunakan Mikrotik dan UBNT.

Membuat usaha jasa penyedia layanan internet membutuhkan perencanaan yang matang agar investasi yang dikeluarkan tidak mengalami kerugian. Sebelum membuat jaringan wireless harus melakukan survey jaringan menggunakan aplikasi dan langsung terjun ke lokasi. Salah satu aplikasi untuk servey jaringan wireless adalah menggunakan aplikasi dari UBNT yang bernama Airlinks.

Penyempurnaan aplikasi UBNT Airlinks bernama ISP Design Center Alpha. Sama seperti UBNT Airlinks, ISP Design Center ini bisa digunakan untuk melakukan simulasi jaringan Point to Point (PtP) dan Point to Multi Point (PtMP) namun ada beberapa fitur tambahan yang cukup bermanfaat.

Beberapa fitur tambahan ISP Design Center ini adalah :

  1. Auto Product Selection untuk menentukan perangat yang paling tepat digunakan
  2. Peta curah hujan
  3. Kalkulator penghitung keuntungan

Artikel terkait :

  1. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha ISP atau RT RW Net
  2. Cara menggunakan aplikasi UBNT Airlink
  3. Cara Mengakses Koneksi internet secara wireless

Hari raya Nyepi dirayakan setiap tahun oleh penganut agama Hindu khususnya di Bali. Ada empat pantangan ketika merayakan hari raya Nyepi, yaitu :

  1. Amati Geni atau tidak menyalakan api /lampu
  2. Amati Karya atau tidak bekerja
  3. Amati Lelungaan atau tidak bepergian
  4. Amati Lelanguan atau tidak menikmati hiburan.

Nyepi juga identik dengan kebijakan pemutusan jaringan internet selama 24 jam untuk seluruh Provinsi Bali.

Untuk tahun 2021, kebijakan pemutusan koneksi internet hanya diberlakukan untuk pengguna paket data seluler dan IPTV. Bagi yang berlangganan koneksi internet di rumah seperti Indihome, Biznet, CBN dan koneksi internet berbasis fiber optik akan tetap hidup. Walaupun tidak disampaikan secara spesifik tetapi koneksi internet yang menggunakan radio wireless maupun satelit, kemungkinan akan tetap on.

Lalu, bagaimana cara mengakses internet saat Nyepi di Bali? Pengguna layanan internet di perkotaan umumnya sudah menggunakan koneksi internet berbasis kabel atau wireless sehingga tidak ada kendala. Bagi yang berada di pedesaan umumnya hanya mengandalkan koneksi paket data namun ada yang menggunakan RT RW Net

Apakah bisa menggunakan VPN dari jaringan seluler? Jika koneksi internet putus maka otomatis tidak bisa menggunakan VPN.

Update :

Untuk Nyepi tahun 2022 ini, kebijakan Pemerintah Provinsi Bali sama dengan tahun 2021 yaitu pemutusan koneksi internet melalui jaringan selular dan siaran televisi melalui jaringan internet. Sementara koneksi internet broadband masih hidup.

Kebutuhan akan koneksi internet yang stabil dan tanpa kuota di rumah – rumah semakin meningkat di masa pandemi. Penyedia jasa internet atau ISP besar yang ada di Indonesia seperti Telkom, Biznet, Indosat, Xl Home, CBN belum bisa menjangkau kebutuhan internet sampai ke pedesaan terkendala infrastruktur jaringan.

Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha penyediaan koneksi internet yang terjangkau bagi masyarakat. Lalu hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membuka usah internet ini? Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat usaha penyediaan jaringan internet selain modal dan kemampuan teknis :

  1. Legalitas

Penyediaan akses internet atau telekomunikasi diatur oleh beberapa regulasi. Izin untuk penyediaan jasa telekomunikasi dikeluarkan oleh pemerintah pusat bukan oleh pemerintah daerah. Namun jika anda ingin menjual kembali koneksi internet, sebaiknya bergabung dan menjadi reseller dari ISP yang memiliki ijin dan tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

2. Perangkat Jaringan

Secara umum ada dua metode akses internet yang bisa digunakan, yaitu dengan kabel dan tanpa kabel (Wireless). Untuk jarak dekat atau perumahan bisa menggunakan kabel UTP atau Fiber Optik. Untuk jarak jauh bisa menggunakan radio wireless dengan frekuensi yang bebas digunakan yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz. Perlu diperhatikan jika menggunakan frekuensi 5,8 GHz untuk memperhatikan batas frekuensi yang boleh digunakan sesuai dengan Permen Kominfo No 1 2019.