Starlink merupakan proyek ambisius yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi SpaceX milik Elon Musk. Ini adalah jaringan internet satelit yang bertujuan untuk memberikan akses internet cepat dan terjangkau di seluruh dunia, terutama di daerah yang belum terhubung dengan infrastruktur internet yang memadai.

Berikut adalah beberapa langkah bagaimana Starlink bekerja:

  1. Peluncuran Satelit: SpaceX meluncurkan sekelompok satelit ke orbit rendah bumi menggunakan roket Falcon 9 mereka. Setiap roket Falcon 9 dapat membawa hingga 60 satelit Starlink dalam satu misi.
  2. Orbit Rendah Bumi (LEO): Satelit Starlink ditempatkan di orbit rendah Bumi (LEO) yang berjarak sekitar 550 km hingga 1.150 km dari permukaan Bumi. Dengan berada di orbit rendah, latensi atau jeda sinyal dapat dikurangi, memungkinkan koneksi internet yang lebih cepat.
  3. Interkoneksi Satelit: Setelah mencapai orbitnya, satelit Starlink saling terhubung membentuk jaringan yang terintegrasi. Satelit-satelit ini saling mengirimkan dan menerima sinyal internet, memungkinkan data untuk dikirim melintasi jaringan Starlink.
  4. Antena Penerima: Di Bumi, pengguna Starlink akan menggunakan antena penerima terhubung ke komputer atau router mereka. Antena ini mengarahkan ke arah kelompok satelit Starlink yang terlihat di langit. Antena penerima mengirim dan menerima sinyal dengan satelit Starlink yang lewat, memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet.
  5. Ground Stations: SpaceX juga memiliki ground stations di berbagai lokasi di seluruh dunia. Ground stations berperan penting dalam menghubungkan sinyal internet dari satelit Starlink ke backbone internet global, memungkinkan pengguna Starlink dapat mengakses konten dari internet secara luas.
  6. Koneksi Internet: Setelah antena penerima menerima sinyal dari satelit Starlink, data dikirim melalui koneksi internet ke ground station terdekat. Ground station kemudian mengarahkan data tersebut ke internet melalui koneksi backbone yang ada. Kembali, data yang diminta oleh pengguna dikirimkan melalui ground station ke antena penerima dan diterima oleh perangkat pengguna.

Melalui proses ini, pengguna Starlink dapat menikmati akses internet yang cepat dan dapat diandalkan di daerah-daerah yang sebelumnya sulit terhubung. Diharapkan dengan pengembangan lebih lanjut, proyek Starlink dapat membantu mengatasi kesenjangan digital dan memberikan akses internet global yang lebih baik.

Cara Membandingkan Kualitas Jaringan Internet

Free internet lan modem image

Jaringan internet dapat bervariasi dalam kualitas, kecepatan, dan keandalannya. Membandingkan kualitas jaringan internet sebelum memutuskan untuk menggunakan penyedia layanan internet tertentu dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membandingkan kualitas jaringan internet:

  1. Kecepatan Unduh (Download Speed): Kecepatan unduh mengacu pada seberapa cepat data dapat diunduh dari internet ke perangkat Anda. Semakin tinggi kecepatan unduh, semakin cepat Anda dapat mengunduh file, menonton video secara streaming, menjelajah internet, dan lain sebagainya. Anda dapat menggunakan berbagai situs web atau aplikasi pengujian kecepatan internet untuk mengukur kecepatan unduh yang ditawarkan oleh penyedia internet yang berbeda.
  2. Kecepatan Unggah (Upload Speed): Kecepatan unggah mengacu pada seberapa cepat data dapat diunggah dari perangkat Anda ke internet. Kecepatan unggah yang baik penting jika Anda sering mengunggah file, mengirim email dengan lampiran besar, mengunggah video ke platform media sosial, dan lain sebagainya. Pengujian kecepatan internet juga dapat membantu Anda memperkirakan kecepatan unggah yang ditawarkan oleh penyedia internet.
  3. Latensi (Latency): Latensi mengacu pada waktu yang diperlukan bagi data untuk melakukan perjalanan dari perangkat Anda ke server dan kembali lagi. Semakin rendah latensi, semakin responsif jaringan internet. Latensi yang rendah penting untuk kegiatan seperti bermain game online, video conference, dan aplikasi yang memerlukan waktu respons cepat.
  4. Jangkauan (Coverage): Penting juga untuk mempertimbangkan jangkauan jaringan internet yang ditawarkan oleh penyedia layanan. Pastikan bahwa penyedia layanan internet yang Anda pilih menawarkan jangkauan yang memadai di daerah Anda, terutama jika Anda tinggal di daerah yang terpencil atau pedesaan.
  5. Stabilitas dan Keandalan: Membandingkan keandalan jaringan internet dapat membantu Anda memahami apakah penyedia layanan internet sering mengalami gangguan atau pemadaman. Anda dapat mencari ulasan dari pengguna lain atau melakukan penelitian online untuk mempelajari lebih lanjut tentang stabilitas dan keandalan layanan yang ditawarkan oleh penyedia internet.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas, Anda dapat membandingkan kualitas jaringan internet untuk memilih penyedia layanan internet yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ingatlah bahwa kualitas jaringan internet dapat bervariasi tergantung pada daerah dan penyedia layanan. Oleh karena itu, selalu bijak untuk meluangkan waktu untuk melakukan penelitian sebelum mengambil keputusan.

person writing on notebook
Photo by Julia M Cameron on Pexels.com

Bagaimana memilih ISP terbaik?

Internet di Kota Denpasar: Pilihan Terbaik untuk Koneksi yang Cepat dan Handal

Kota Denpasar, ibu kota provinsi Bali, tidak hanya dikenal karena keindahan budaya dan pariwisatanya, tetapi juga memiliki beragam pilihan penyedia layanan internet yang dapat memenuhi kebutuhan koneksi yang cepat dan handal. Dalam pos ini, kita akan melihat beberapa ISP (Internet Service Provider) terbaik di Kota Denpasar.

1. Biznet

Biznet menjadi salah satu pilihan terbaik untuk layanan internet di Kota Denpasar. Dikenal karena kecepatan internet yang tinggi dan jaringan yang kuat, Biznet telah membangun reputasi yang baik di kalangan pengguna internet di Bali. Dengan Biznet, Anda dapat menikmati koneksi internet yang stabil dan dapat diandalkan.

2. CBN

CBN juga merupakan penyedia layanan internet yang populer di Kota Denpasar. Mereka menawarkan berbagai paket dengan kecepatan yang tinggi serta pilihan harga yang bersaing. Dengan layanan pelanggan yang baik, Fastnet telah menjadi favorit bagi banyak pengguna internet di kota ini.

3. Indihome (Telkom)

Sebagai salah satu ISP terbesar di Indonesia, Telkom menyediakan layanan Indihome dengan cakupan yang luas, termasuk di Kota Denpasar. Dengan Indihome, Anda dapat memperoleh koneksi internet yang stabil dan kecepatan yang memadai. Terlebih lagi, Telkom juga menyediakan layanan IPTV dan telepon rumah dengan paket bundling yang menarik.

4. MyRepublic

MyRepublic tidak hanya hadir di Kuta dan Canggu, tetapi juga bisa menjadi pilihan yang baik di Kota Denpasar. Dikenal karena fokus pada layanan internet berkecepatan tinggi, MyRepublic menawarkan paket dengan kecepatan yang cepat dan harga terjangkau. Mereka juga memberikan layanan pelanggan yang memuaskan dan dukungan teknis yang handal.

5. Global Extreme

Global Extreme merupakan salah satu ISP terkemuka di Indonesia yang juga hadir di Kota Denpasar. Mereka menyediakan berbagai paket internet dengan kecepatan tinggi serta fitur tambahan seperti layanan TV kabel dan telepon rumah dalam bentuk bundle. Dengan jaringan yang luas dan stabil, Global Extrem dapat menjadi pilihan yang baik untuk kebutuhan internet Anda.

Dalam memilih ISP terbaik di Kota Denpasar, penting untuk mempertimbangkan kecepatan, pelayanan, dan juga ketersediaan koneksi di daerah tersebut. Anda juga dapat melakukan pencarian online mengenai spesifikasi paket yang mereka tawarkan serta membaca ulasan pengguna sebelum membuat keputusan akhir. Dengan memilih ISP yang tepat, Anda dapat menikmati koneksi internet yang andal dan memenuhi kebutuhan Anda di Kota Denpasar.

Pilihan Internet di Kuta dan Canggu

Kuta dan Canggu, dua daerah di Bali yang terkenal dengan pantainya yang indah dan suasana yang hidup, juga menawarkan beragam pilihan penyedia layanan internet bagi para penduduk dan wisatawan. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa ISP (Internet Service Provider) terbaik di daerah ini.

1. Biznet

Biznet adalah salah satu ISP terkemuka di Indonesia yang juga menyediakan layanan internet di Kuta dan Canggu. Dikenal karena kecepatan internet yang tinggi dan jaringan yang kuat, Biznet menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang menginginkan koneksi yang handal dan stabil.

2. MyRepublic

MyRepublic juga hadir di Kuta dan Canggu, menawarkan paket internet yang menarik dengan kecepatan yang tinggi. Dengan fokus pada layanan internet berkecepatan tinggi, MyRepublic telah menjadi pilihan populer di banyak daerah di Indonesia, termasuk Kuta dan Canggu.

3. Lintas Jaringan Nusantara (LJN)

LJN adalah penyedia layanan internet lokal yang semakin populer di Kuta dan Canggu. Dengan infrastruktur yang berkembang pesat dan jaringan yang kuat, LJN menawarkan kecepatan internet yang memadai dengan harga yang kompetitif.

4. Indihome (Telkom)

Indihome merupakan salah satu ISP yang memiliki cakupan paling luas di Indonesia, termasuk di Kuta dan Canggu. Meskipun kecepatan internet Indihome mungkin sedikit bervariasi tergantung pada lokasi, namun biasanya cukup stabil dan dapat diandalkan.

5. Iconnet

Iconnet juga merupakan pilihan yang baik di Kuta dan Canggu. Dengan layanan internet yang andal dan kecepatan yang memadai, Iconnet telah memperoleh popularitas di daerah ini.

Dalam memilih ISP terbaik di Kuta dan Canggu, penting untuk mempertimbangkan kecepatan, pelayanan, dan juga ketersediaan koneksi di daerah tersebut. Anda juga dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang ISP di Kuta dan Canggu dengan melakukan pencarian online atau berkonsultasi dengan orang-orang di sekitar Anda.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan akan konektivitas yang cepat dan stabil, semakin banyak ISP yang memasuki pasar internet di Kuta dan Canggu. Dengan pemilihan yang bijak, Anda dapat menemukan penyedia layanan internet yang sesuai dengan kebutuhan Anda di kedua daerah ini.

ISP di Daerah Buleleng

Buleleng merupakan Kabupaten terluas di Bali,layanan internet menggunakan kabel fiber oftik belum merata di daerah ini. Bahkan beberapa daerah yang berbukit seperti daerah Tejakula, Banjar dan Busungbiu masih sulit mendapatkan koneksi internet walau menggunakan paket data. ISP umumnya terkumpul di daerah Kota Singaraja dan kawasan Lovina. Kecepatan internet di Buleleng menurut speedtest.net adalah sekitar 20 Mbps. ISP dengan pengguna terbanyak di Buleleng adalah Biznet, Iconnet, Lintas Jaringan Nusantara, MyRepublic dan Telkom (indihome)

Semakin banyaknya penyedia jasa internet (ISP) yang beroperasi di suatu kota maka akan semakin banyak tiang provider yang terpasang di pinggir jalan. Sesuai standar, jarak pemasangan antar tiang internet ini adalah 50 meter pada jalan yang lurus. Jika jalan berbelok maka jarak antar tiang akan semakin pendek. Umumnya tiang internet antara 7 sampai 9 meter.

Kabel fiber optik yang terpasang di jalan umumnya terdiri dari dua jenis yaitu kabel backbone dan kabel ke rumah pelanggan. Kabel backbone biasanya menggunakan kabel besar yang terdiri dari 24 core, 48 core atau lebih. Sementara kabel ke pelanggan menggunakan kabel kecil atau drop core yang berisi 2 atau 3 core. Kabel backbone ini juga ada yang dimiliki oleh penyedia jaringan tertutup yang menghubungkan antara satu site dengan yang lainya. Atau kabel backbone menuju ke tower telekomunikasi.

Banyaknya tiang dan kabel internet terkadang sangat mengganggu pemilik rumah ketika akan membangun. Lalu bagaimana cara dan prosedur memindahkan tiang provider ini? Setiap internet ini umumnya memiliki kode warna di bagian atas atau tengah tiangnya, oleh karena itu bisa langsung melaporkan kepada ISP pemilik tiang tersebut. Jika ada tiang tidak memiliki kode warna maka bisa juga dilaporkan ke Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) atau Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (Apjatel)

Baca juga :

  1. Mengenal Kode Warna Tiang Fiber Optik
  2. Regulasi Mengenai Tiang Provider internet

Penyedia jasa internet berbasis kabel fiber optik kini semakin banyak. Semakin banyak penyedia jasa ini justru bagus bagi pengguna karena lebih banyak pilihan sehingga ada persaingan harga. Harga internet yang lebih murah dengan layanan yang lebih baik adalah seharusnya konsumen dapatkan.

Selain dampak positif tersebut ternyata ada juga dampak lain yaitu semakin banyak infrastruktur penyedia jasa internet (ISP) yang harus pasang di suatu kota atau daerah. Infrastruktur yang paling terlihat yaitu banyaknya tiang ISP berserta kabelnya di pinggir jalan. Setiap ISP umumnya memiliki tiangnya sendiri. Dan setiap tiang memiliki kode warna.

Selain miliki ISP resmi, ada juga kabel FO milik penyelenggara RT RW Net atau reseller jasa internet. Umumnya penjual kembali jasa internet tidak memiliki tiang sendiri namun menumpang pada tiang telepon atau tiang listrik. Biasanya RT RW Net menggunakan kabel kecil atau drop core.

Terlalu banyak tiang internet ini ternyata menjadi masalah di berbagi daerah. Berbagai pertanyaan yang muncul antara lain :

  1. Apakah ada peraturan mengenai pemasangan tiang internet?
  2. Apakah tidak bisa menggunakan satu tiang untuk semua ISP/ operator?
  3. Apakah tidak bisa menggunakan saluran bawah tanah untuk kabel internet ini?
  4. Kemana harus melaporkan ketika ada tiang atau kabel internet yang mengganggu?

Semua regulasi atau peraturan tentang telekomunikasi mengacu kepada Undang – undang telekomunikasi yaitu Undang Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Namun belum ada yang spesifik mengatur tentang pemasangan tiang di pinggir jalan. Ada beberapa pemerintah daerah yang sudah mengatur tentang penanaman tiang di pinggir jalan.

Ada Rancangan Peraturan Menteri tentang pedoman teknis infrastruktur bersama telekomunikasi yang cukup bagus untuk mengatur ketentuan infrastruktur telekomunikasi. Namun peraturan ini belum di sahkan.

Penggunaan QR Code semakin sering digunakan untuk mempermudah akses ke website, aplikasi, media sosial maupun link lainnya. Contoh yang paling sering digunakan adalah untuk check in aplikasi peduli lindungi dan untuk transfer bank melalui qris.

Cara membuat QR code sangat mudah. Ada banyak situs menyediakan cara membuat QR Code dari sebuah link secara gratis, misalnya QR Code Generator. Link pada QR Code biasanya juga disingkat menggunakan penyingkat link seperti bit.ly atau s.id.

Dalam dunia teknologi informasi, kenyamanan selalu berbanding terbalik dengan keamanan. Lalu bagaimana cara mengetahui apakah QR code tersebut aman atau tidak?

Untuk mengetahui apakah link tersebut aman atau tidak, anda bisa mengecek secara manual link pada QR Code secara manual melalui browser. Jika menggunakan link yang diperpendek, anda bisa melihat link lengkapnya menggunakan web Unshorten.it.

Saat kita belum melakukan upgrade perangkat akses point WiFi dengan WiFi 6, perusahaan teknologi sudah berencana mengembangkan WiFi 7. Bahkan beberapa rumah atau kantor kecil masih ada yang menggunakan akses point dengan teknologi WiFi 3 dan 4. Jika kita berlangganan internet di rumah seperti Indihome, Biznet, Iconnet dengan kecepatan kurang dari 100 Mbps, maka akses poin yang diberikan adalah WiFi 4 atau n. Walaupun ada yang mengganti akses point yang menjadi satu dengan ONT tersebut dengan akses poin yang lebih bagus minimal yang dual band mendukung frekuensi 2,4 Ghz dan 5 Ghz.

Akses poin untuk kantoran memang memerlukan spesifikasi yang berbeda karena umumnya kantoran menggunakan koneksi internet dedicated sehingga wajib mengganti akses poin dengan teknologi terbaru.

Latar Belakang

Memahami perkembangan teknologi WiFi memang membingungkan. Terkadang orang membeli akses point hanya pada spesifikasi kecepatan maksimal atau berapa banyak perangkat yang terhubung secara bersamaan.

Standar teknologi wireless ditentukan oleh Electrical and Electronic Engineers (IEEE) yang secara umum ditandai dengan kode 802.11. Kode dibelakangnya menunjukkan serinya misalnya a,b,g,n,ac dan ax.

Berikut adalah deskripsi singkat WiFi:

  1. Wi-Fi 0 (dengan kode 802.11)
  2. Wi-Fi 1 (dengan kode 802.11b)
  3. Wi-Fi 2 (dengan kode 802.11a)
  4. Wi-Fi 3 (dengan kode 802.11g)
  5. Wi-Fi 4 (dengan kode 802.11n)
  6. Wi-Fi 5 (dengan kode 802.11ac)
  7. Wi-Fi 6 (dengan kode 802.11ax)
  8. Wi-Fi 7 (dengan kode 802.11be)

WiFi 7

WiFi 7 akan fokus pada Extremely High Throughput (ETH) yang dapat mengakomodasi aplikasi real time dengan akses data yang super besar, seperti Virtual Reality, Augmented Reality, dan bekerja secara remote.

Beberapa kelebihan WiFi 7 antara lain:

  1. Menjanjikan kecepatan data sampai dengan 40 Gbps secara teori
  2. Mendukung 16 antena untuk receive dan transmit data. Wifi 7 mendukung 16 x 16 MIMO ( Multi iInput Multi Output)

Untuk berlangganan internet IP transit maka instansi wajib sudah memiliki Autonomous System Number (ASN). Untuk instansi pemerintah yang mengelola data center dengan aplikasi pelayanan publik, memiliki alamat IP sendiri berarti tidak bergantung pada alamat IP publik yang diberikan ISP. Sehingga instansi hanya perlu menyewa jalur saja dan bisa berganti ISP tanpa perlu mengubah alamat IP publik yang digunakan aplikasi.

IP transit menggunakan Border Gateway Protocol (BGP) untuk berkomunikasi dengan peer AS Number.

Akses point WiFi pada umumnya menggunakan antena omni direksional. Sinyal dipancarkan ke semua arah agar semua perangkat dapt terkoneksi. Omni direksional sangat bagus digunakan untuk jaringan wireless jarak dekat.

Perangkat untuk Point to Point (PtP) atau Point to Multi Point (PtMP) di desain untuk komunikasi data jarak jauh fokus ke satu atau beberapa titik. Berbeda dengan akses poin di ruangan atau WiFi hotspot yang menyebar ke segala arah. PtP digunakan untuk menghubungkan 2 titik jaringan. Satu sebagai Akses Point (AP) dan lagi satu sebagai Station. PtMP digunakan untuk menghubungkan satu titik ke beberapa titik.

Dari segi penyedia, perangkat yang umum digunakan adalah Ubiquiti (UBNT), Mikrotik dan Ruijie Wireless. Jaringan wireless menggunakan radio yang bekerja pada frekuensi tertentu.

Berikut adalah contoh perangkat jaringan dari Ubiquiti yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja anggaran :

  1. Airmax AC
  2. NanStation
  3. LiteBeam
  4. NanoBeam
  5. PowerBeam
  6. AirFiber. Bandwidth besar PtP.
  7. LTU
  8. Rocket
  9. GigaBeam

Pemilihan perangkat jaringan tergantung pada jarak coverage perangkat. Pengukuran jarak udara dapat menggunakan aplikasi Airlink dari Ubiquiti

Link PtP dengan jarak kurang dari 5 Kilometer, perangkat yang bisa digunakan :

  • NanoStation 5AC Loco
  • NanoStation 5AC
  • NanoBeam 5AC Gen 2
  • AirFiber 5XHD, 24, or 24HD

Link PtP dengan jarak antara 5 sampai dengan 15 Kilometer, perangkat yang bisa digunakan :

  • LiteBeam 5AC
  • PowerBeam 5AC
  • PowerBeam ISO
  • IsoStation AC
  • AirFiber 5, 5XHD

PtP dengan jarak di atas 15 Kilometer, maka perangkat yang digunakan :

  • Rocket 5AC + Antenna
  • AirFiber 5XHD + Antenna
  • AirFiber 11FX + Antenna

Perangkat PtMP untuk Base Station :

  • Rocket5AC Lite
  • Rocket5AC Prism
  • LiteAP AC
  • IsoStation 5AC
  • PrismStation 5AC
  • LTU Rocket

Perangkat PtMP untuk Station :

  • NanoBeam 5AC Gen 2
  • LiteBeam 5AC
  • PowerBeam 5AC
  • Rocket 5AC Lite + Antenna (for long distance)
  • LTU Lite, LTU LR, or LTU Pro

Layanan internet dari anak perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yaitu Icon+ yang sebelumnya memiliki paket internet rumah bernama Stroomnet kini berubah menjadi Iconnet. Iconnet adalah layanan internet melalui kabel fiber oftik sampai ke rumah – rumah atau Fiber To The Home (FTTH).

Ketersediaan operator layanan internet menggunakan kabel fiber oftik pada masing – masing daerah berbeda. Di kota besar pilihan layanan internet biasanya cukup banyak. Kita bisa melihat dari tiang – tiang dan kabel drop core yang terbentang di jalan raya. Lebih banyak ada penyedia jasa internet ini tentu lebih baik karena kita bisa memilih operator dengan pelayan terbaik. Namun di desa yang jauh dari kota, layanan internet fiber optik semakin sedikit. Bahkan banyak desa yang belum mendapat layanan internet FO ini dan masih menggunakan internet berbasis wireless dan satelit.

Sebagai contoh saya tinggal Singaraja, Kabupaten Buleleng – Bali, layanan internet fiber optik yang tersedia adalah Indihome dan Biznet. Indihome dari Telkom memiliki jaringan yang paling memiliki cakupan jaringan yang paling luas namun belum juga menjangkau seluruh desa yang ada.

Alasan memilih operator layanan internet antara lain :

  • Harga per megabit,
  • Layanan ketika ada gangguan,
  • Adanya kuota penggunaan data,
  • Adanya paket tambahan seperti IP TV. Menarik juga kalau ada operator yang memberikan paket bundling dengan layanan streaming seperti Netflix atau Amazon Prime.

Iconnet menawarkan paket harga terendah untuk 10 Mbps sama seperti Indihome. Sementara Biznet paket terendahnya memiliki kecepatan Up To 85 Mbps. Sebenarnya untuk rumah dengan jumlah gadget sampai 5 perangkat dan menggunakan internet untuk bekerja atau belajar dari rumah maupun untuk hiburan seperti smart tv, 10 Mbps saja sudah cukup. Namun, jika rumah anda perangkatnya lebih dari 5 dan untuk streaming video dengan kualitas HD maka diperlukan layanan internet minimal 50 Mbps.

Iconnet seharusnya lebih cepat menjangkau daerah pedesaan karena menggunakan tiang listrik yang sudah ada untuk menyalurkan kabel fiber optiknya. Jika anda tertarik berlangganan layanan internet dari PLN ini, maka anda bisa mengecek coverage area jaringan di daerah anda disini atau download aplikasi PLN Mobile di Playstore.